Saturday, March 11, 2017

Wisata Pereng Kuning Banyubiru

BANYUBIRU- Objek wisata pertapaan Pereng Kuning yang berada di Dusun Kepil, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, siap menarik para wisatawan. 
Selain untuk wisata religi, di lokasi tersebut terdapat Sendang Pancuran dan uji nyali panjat tebing alami. 
‘’Pereng Kuning dikenal sebagai tempat pertapaan. Banyak orang dari Demak, Salatiga, Semarang, Solo, dan Surabaya yang datang untuk ritual. Mereka biasanya menghindari malam Jumat Kliwon,’’  kata Ahmad Suhadi (85), juru kunci Pereng Kuning, kemarin. 


Kakek yang biasa disapa Mbah Mad itu menjelaskan, dulu kala saat peperangan di Kerajaan Demak Bintoro melawan Belanda, ada salah satu prajurit kerajaan Demak dikejar Belanda. 
Dia lari dengan kuda kesayangannya ke arah Banyubiru dan bersembunyi di pereng berwarna kuning.
’’Bila dilihat dari kejauhan, tempat ini seperti kuning keemasan,’’ ujarnya. 

Prajurit tersebut, lanjut Mbah Mad, memakai nama samaran Raden Sunarno. Dia bertapa bertahun-tahun dan menghilang. Tempat itu diberi nama Taman Selo Kantoro. Di depan Pereng Kuning ada dua pohon kemadu yang sangat besar. 
Di sebelah Pereng Kuning ada Sendang Pancuran yang airnya mengalir jernih sepanjang tahun. Tamu biasanya berwudhu di situ sebelum ritual.

Di sisi kiri Pereng Kuning ada batu tebing yang sangat indah dan artistik. Banyak turis dari Eropa dan beberapa mahasiswa uji nyali panjat tebing alami dengan ranting pohon tua sebagai tali untuk naik. 

‘’Sekitar 40 meter di sisi kiri Pereng Kuning terdapat pertapaan Maling Kopo. Banyak akar besar menjuntai ke bawah sepeti tirai kawat baja sebab dipakai untuk bergelantungan anak-anak sampai dewasa tidak putus,’’ jelas Yossiady BS penggerak wisata Kabupaten Semarang yang menemukan potensi objek wisata ini. 

Lokasi pertapaan ini, oleh Yossiady atau akrab disapa Bang Yoss, akan dijadikan objek wisata berbasis ekonomi kerakyatan.
’’Pereng Kuning potensi menjadi wisata religi dan uji nyali. Fasilitas parkir, homestay, warung makan, guide lokal, disediakan di sana,’’ tutur Yossi. 
Kadus Kepil, Fahrul Rozi, mengatakan, pada 1989 pernah ada wacana Pereng Kuning diangkat jadi objek wisata namun gagal.’’Saat ini ada Bang Yoss, penggerak pariwisata Kabupaten Semarang, hadir di desa kami dan membawa semangat bagi kami,’’ tandasnya.

Zulfa (29) pemuda desa ini, juga mengaku senang atas kehadiran Yossi yang memberi semangat baru.’’Pada 27 November hingga 5 Desember, kami kerja bakti memoles objek wisata ini,’’ ucapnya. Testy, siswi SMP desa ini juga mengaku senang dengan adanya pemberdayaan wisata ini pada awal bulan Sura.’’Saya senang banget bisa ikut pawai tumpeng 10 Muharram di Pereng Kuning,’’ jelasnya